
PT PAM Mineral Tbk Bagikan Dividen Rp159,53 Miliar untuk Tahun 2024
PT PAM Mineral Tbk (NICL), perusahaan pertambangan mineral terkemuka di Indonesia, mengumumkan pembagian dividen interim sebesar Rp159,53 miliar, sesuai keputusankeputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2024. Keputusan ini menunjukkan kesehatan keuangan perusahaan yang positif dan keberhasilannya dalam mengelola profitabilitas selama tahun 2024.
Pada RUPST, NICL menyampaikan bahwa dividen yang dibagikan setara Rp15 per lembar saham, yang mencerminkan komitmen perusahaan dalam memberikan manfaat langsung kepada pemegang saham. Dividend payout ratio (DPR) yang mencapai 82,60 persen dari laba bersih sebesar Rp193,13 miliar menegaskan fokus perusahaan terhadap pengembalian nilai kepada investor.
Direktur Utama PT PAM Mineral Tbk, Ruddy Tjanaka, menyatakan bahwa kondisi keuangan perusahaan saat ini dalam kondisi yang sangat baik. Ia menambahkan bahwa dana kas internal perusahaan saat ini surplus, sehingga pembayaran dividen interim ini tidak akan mengganggu kegiatan operasional. Prinsip utama perusahaan adalah menjaga keberlanjutan dan stabilitas operasional sambil tetap memberikan keuntungan kepada pemegang saham.
Selain dari kebijakan pembagian dividen, PT PAM Mineral Tbk juga tetap fokus pada pengembangan bisnis jangka menengah dan panjang. Perusahaan berencana untuk melanjutkan kegiatan eksplorasi dan eksplorasi mineral, termasuk pengeboran untuk memperkuat cadangan mineral mereka agar bisa memenuhi kebutuhan pasar nasional dan internasional.
Dalam jangka pendek, perusahaan akan melakukan kegiatan pengeboran dan pengembangan tambang yang strategis. Langkah ini diambil guna memastikan keberlanjutan produksi serta meningkatkan cadangan mineral yang mendukung pertumbuhan dan keberlangsungan bisnis di masa depan.
Secara keseluruhan, PT PAM Mineral Tbk menunjukkan performa keuangan yang stabil dan prospek pertumbuhan yang cerah di sektor pertambangan mineral. Komitmen perusahaan terhadap pengelolaan keuangan yang sehat dan pengembangan sumber daya mineral lokal menjadi indikator utama dalam strategi ekspansi dan peningkatan nilai perusahaan di pasar modal Indonesia.