
Pemimpin G7 Serukan De-eskalasi Krisis Timur Tengah dan Tegaskan Hak Israel Membela Diri
Para pemimpin G7 yang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi di Kanada mengeluarkan pernyataan bersama yang menyoroti pentingnya de-eskalasi konflik di Timur Tengah. Dalam pernyataan tersebut, mereka menegaskan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri dalam situasi krisis yang semakin memanas. Isu krisis di Timur Tengah, terutama terkait konflik antara Israel dan Palestina, menjadi topik utama pembahasan dalam KTT G7 tahun ini.
Menurut pernyataan resmi yang dirilis pada Senin (16/6), para pemimpin G7 secara tegas menyatakan bahwa mendukung hak Israel untuk melakukan langkah-langkah pertahanan diri terhadap aksi kekerasan di wilayah tersebut. Mereka juga menegaskan bahwa penyelesaian damai dan stabilitas regional harus menjadi prioritas utama agar mengurangi ketegangan yang dapat memicu konflik berkepanjangan.
Selain itu, para pemimpin G7 secara konsisten menegaskan bahwa Iran tidak akan pernah diizinkan untuk memiliki senjata nuklir. Mereka menyerukan kepada komunitas internasional untuk meningkatkan tekanan terhadap Iran agar mematuhi kesepakatan non-proliferasi nuklir dan mencegah kemungkinan pengembangan senjata nuklir oleh Tehran.
Dalam pernyataan tersebut, G7 mendesak agar konflik di Iran dan Palestina diselesaikan melalui diplomasi dan dialog, sehingga mengurangi risiko konflik berskala luas di kawasan Timur Tengah. Mereka juga menyerukan gencatan senjata di Gaza dan pencarian solusi jangka panjang untuk konflik yang berkepanjangan di wilayah tersebut. Dukungan ini menunjukkan komitmen bersama pemimpin negara-negara G7 dalam menjaga stabilitas dan keamanan di Timur Tengah serta menegaskan posisi internasional terhadap konflik yang sedang berlangsung.