Pelatihan Petugas Penjamah Makanan di Kupang oleh BGN untuk Standar Kebersihan dan Gizi

Badan Gizi Nasional (BGN) sukses melaksanakan pelatihan untuk 900 petugas penjamah makanan yang bertugas di 13 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas pengelolaan makanan dan memastikan standar kebersihan serta keamanan makanan yang dikonsumsi masyarakat.

Pelatihan petugas penjamah makanan ini merupakan bagian dari upaya BGN dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya hygiene dan sanitasi dalam pengolahan makanan di fasilitas umum. Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah III BGN, Enny Indarti menyatakan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 900 petugas yang terdiri dari 250 orang berasal dari Kabupaten Kupang dan 650 orang dari Kota Kupang. Pelatihan ini diadakan setelah penutupan kegiatan pelatihan yang berlangsung di Kupang sebagai bagian dari komitmen BGN dalam mendukung sanitasi makanan yang aman dan sehat.

Menurut Enny Indarti, pelatihan ini digelar di kedua wilayah utama di NTT karena Kota Kupang dan Kabupaten Kupang merupakan wilayah dengan jumlah SPPG paling banyak di seluruh provinsi. Hal ini menunjukkan peningkatan perhatian terhadap standar kebersihan dan keamanan pangan di lokasi-lokasi yang menjadi pusat pelayanan gizi masyarakat. Para peserta pelatihan diberikan pengetahuan dan keterampilan praktis mengenai pengelolaan makanan yang higienis, mulai dari proses penyimpanan hingga penyajian makanan sesuai standar kesehatan.

Pelatihan ini juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan pangan di fasilitas umum, serta mempersempit risiko penyakit yang disebabkan oleh pengolahan makanan yang tidak higienis. Melalui kegiatan ini, BGN berkomitmen dalam mendukung pemberian gizi yang aman, berkualitas, dan memenuhi standard kebersihan untuk masyarakat NTT secara umum. Selain itu, pelatihan ini turut menegaskan pentingnya peran petugas penjamah makanan dalam menjaga kesehatan masyarakat dan meningkatkan tingkat kesadaran akan pentingnya sanitasi makanan.