akar-masalah-kebakaran-di-jakarta-harus-diatasi

Mengatasi Akar Masalah Kebakaran di Jakarta: Penanganan Korsleting dan Penataan Kabel Listrik

Kebakaran di Jakarta menjadi perhatian serius karena tingkat kejadian yang tinggi dan penyebab utama yang harus segera diatasi. Anggota DPRD DKI Jakarta, Ade Suherman, menekankan bahwa penanganan kebakaran harus menyasar akar masalah, terutama terkait arus pendek listrik atau korsleting yang seringkali menjadi penyebab utama kebakaran di ibu kota. Dengan mengetahui bahwa lebih dari 60 persen kebakaran disebabkan oleh korsleting, diperlukan langkah-langkah konkret untuk mengurangi risiko tersebut.

Menurut Ade Suherman, solusi yang diambil tidak cukup hanya dengan memberikan alat pemadam api ringan (APAR) kepada warga, melainkan harus dilakukan penataan kabel listrik yang baik di kawasan permukiman padat penduduk. Penataan kabel listrik yang sistematis dan aman sangat penting untuk mencegah korsleting yang sering terjadi akibat kabel yang berantakan dan usang. Melalui penataan kabel listrik secara menyeluruh, risiko kebakaran akibat korsleting dapat diminimalisir secara signifikan.

Berdasarkan data dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), dari bulan Januari hingga Mei 2025 terjadi sebanyak 598 kasus kebakaran di Jakarta. Dari jumlah tersebut, sekitar 66 persen disebabkan oleh korsleting listrik. Data ini menunjukkan bahwa penekanan pada pengelolaan dan perbaikan sistem kelistrikan harus menjadi prioritas utama dalam strategi pencegahan kebakaran di ibu kota.

Selain itu, Ade Suherman mengapresiasi Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 5 Tahun 2025 yang mewajibkan setiap RT di Jakarta memiliki dua unit APAR. Kebijakan ini sebenarnya sudah diatur lebih dulu dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 42 Tahun 2023, namun implementasinya masih perlu diperkuat agar tidak hanya sekadar seremonial. Penguatan program penataan kabel listrik dan penerapan kebijakan APAR secara efektif di seluruh wilayah Jakarta menjadi langkah strategis dalam mengurangi kasus kebakaran dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.

Dalam rangka menanggulangi masalah kebakaran secara menyeluruh, koordinasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait harus diperkuat. Edukasi mengenai pentingnya pengelolaan kabel listrik yang aman dan penggunaan perangkat pemadam kebakaran yang memadai menjadi bagian penting dari upaya preventif. Dengan demikian, penanganan kebakaran di Jakarta dapat lebih efektif dan peristiwa kebakaran yang merugikan warga dapat diminimalisir secara signifikan. Mencegah kebakaran sejak dini sangat penting agar masyarakat merasa aman dan nyaman tinggal di ibu kota tercinta ini.