
Konflik Iran-Israel Sebabkan Absennya Tiga Negara Di Kejuaraan Anggar Asia 2025 di Bali
Kejuaraan Anggar Asia 2025 yang dijadwalkan berlangsung di Bali International Convention Centre, Westin Resort Nusa Dua, Bali, pada 17–23 Juni, mengalami dampak besar dari konflik politik dan militer yang sedang berlangsung di Timur Tengah. Paksa tiga negara, yaitu Iran, Irak, dan Kuwait, untuk absen dalam ajang prestisius ini karena perang Iran dan Israel yang sedang berlangsung.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (PB Ikasi), Firtian Judiswandarta, menjelaskan bahwa ketidakhadiran Iran, Irak, dan Kuwait merupakan konsekuensi dari situasi force majeure yang tidak bisa dihindari. Ia menambahkan bahwa para peserta dari ketiga negara tersebut tidak dapat berangkat ke Indonesia karena risiko keamanan dan politik yang meningkat akibat konflik Iran dan Israel. Bahkan, tim dari Kuwait yang sudah berada di dalam pesawat, akhirnya membatalkan keberangkatan secara mendadak.
Selain mengurangi jumlah peserta dari 30 negara menjadi 27 negara, absennya Iran, Irak, dan Kuwait telah mempengaruhi jalannya kejuaraan ini. Padahal, kejuaraan anggar ini menjadi salah satu ajang penting untuk pengumpulan poin menuju Olimpiade Los Angeles 2028, yang menjadi target utama atlet anggar di seluruh Asia.
Pemutusan keikutsertaan ini menunjukkan betapa konflik politik dapat berdampak langsung terhadap kompetisi olahraga internasional. Hal ini juga menyoroti perlunya dialog dan perdamaian di kawasan Timur Tengah agar keberlangsungan kompetisi olahraga tetap terjaga dan bisa menjadi ajang persahabatan antar negara.
Kejuaraan Anggar Asia 2025 di Bali diharapkan tetap menjadi ajang yang menyatukan atlet dari berbagai negara untuk memperkuat persahabatan dan kompetisi sehat. Ketidakhadiran Iran, Irak, dan Kuwait menjadi pengingat bahwa politik dan keamanan adalah faktor penting yang mempengaruhi jalannya event olahraga internasional, sekaligus peluang untuk berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas kawasan.