ahy-undang-pelaku-usaha-belanda-terlibat-dalam-proyek-giant-sea-wall

Kolaborasi Strategis Indonesia dan Belanda dalam Pembangunan Giant Sea Wall dan Infrastruktur Berkelanjutan

Indonesia semakin mengukuhkan komitmennya dalam pengembangan infrastruktur strategis melalui kolaborasi global dengan negara-negara maju. Salah satu langkah penting yang diambil adalah mengundang pelaku usaha Belanda untuk terlibat aktif dalam proyek pembangunan Giant Sea Wall atau Tanggul Laut Raksasa di pesisir utara Pulau Jawa. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya memperkuat ketahanan iklim dan pembangunan kawasan perkotaan berkelanjutan di Indonesia.

AHY menyampaikan apresiasi atas kontribusi Belanda sejak awal proyek, dan mengajak perusahaan Belanda untuk kembali berpartisipasi secara aktif. Ia menekankan pentingnya keahlian dan pengalaman perusahaan Belanda dalam membantu mewujudkan proyek ini yang menjadi prioritas nasional. Pemerintah Indonesia melihat pembangunan Giant Sea Wall sebagai solusi krusial dalam mengatasi ancaman penurunan muka tanah yang mencapai 10–15 cm per tahun di sejumlah wilayah pesisir. Proyek ini difokuskan pada pembangunan tanggul sepanjang 500 km dari Banten hingga Gresik yang diperkirakan memakan biaya sebesar 80 miliar dolar AS atau Rp1.297 triliun, dan membutuhkan waktu pelaksanaan hingga 20 tahun.

Pada forum The Netherlands–Indonesia CEO Roundtable Discussion, AHY menyatakan bahwa kolaborasi dengan perusahaan Belanda tetap terbuka luas, tidak hanya dalam proyek Giant Sea Wall, tetapi juga dalam pengembangan smart cities, transit-oriented development, proyek infrastruktur modern, hingga pembangunan kereta cepat Jakarta–Surabaya. Upaya ini bertujuan menciptakan ketahanan iklim dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia melalui investasi dan teknologi dari Belanda.

Selain itu, Presiden Indonesia, Prabowo, dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta, menjelaskan bahwa pembangunan tanggul laut raksasa merupakan proyek penting nasional yang akan berlangsung selama dua dekade. Ia menegaskan bahwa pemerintah berencana membentuk Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa sebagai lembaga khusus untuk mengelola proyek ini secara efektif dan terintegrasi. Kolaborasi internasional ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan wilayah pesisir Indonesia sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui pembangunan infrastruktur inovatif dan berkelanjutan.