
Iran Tegaskan Hanya Akan Kembali ke Meja Perundingan dengan AS jika Israel Hentikan Serangan ke Negara-negara Timur Tengah
Iran menegaskan bahwa mereka hanya akan kembali ke meja perundingan dengan Amerika Serikat jika Israel menghentikan serangan militernya ke negara-negara di kawasan Timur Tengah. Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, pada Senin (17/6), yang menunjukkan ketegangan yang masih tinggi di wilayah tersebut.
Dalam percakapan telepon dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, Pezeshkian menyebutkan bahwa utusan khusus AS, Steve Witkoff, telah memberi tahu Menteri Luar Negeri Turki, Abbas Araghchi, bahwa Israel tidak akan bertindak tanpa izin dari AS. Hal ini memperlihatkan adanya pengaruh besar AS terhadap keputusan Israel dalam melakukan serangan dan konflik di Timur Tengah.
Pezeshkian menambahkan bahwa sebelum dimulainya putaran baru negosiasi nuklir, Israel justru meningkatkan serangan terhadap Iran, yang menurutnya, adalah bukti bahwa AS telah memberi izin kepada Israel untuk melakukan aksi militer tersebut. Iran menegaskan bahwa mereka tidak ingin konflik meluas, tetapi tetap akan membalas setiap serangan yang diarahkan ke negaranya.
Iran menegaskan bahwa jika Amerika Serikat ingin melanjutkan proses perdamaian dan perundingan, mereka harus terlebih dahulu menghentikan dukungan dan izin terhadap serangan Israel. Pernyataan ini mencerminkan posisi keras Iran terhadap ketegangan di Timur Tengah dan keinginannya untuk menegaskan kedaulatan serta keamanan nasionalnya.
Ketegangan yang terus berlanjut antara Iran, Israel, dan negara-negara lain di Timur Tengah menunjukkan pentingnya diplomasi dan perundingan untuk mengurangi konflik di kawasan tersebut. Perlunya upaya diplomatis internasional agar situasi tidak semakin memburuk menjadi fokus utama dalam dinamika geopolitik saat ini.