hasan-nasbi-kolaborasi-kunci-hadapi-perang-kognitif

Hasan Nasbi: Strategi Kolaborasi dalam Menghadapi Perang Kognitif di Era Digital

Dalam era digital yang semakin maju, tantangan perang kognitif menjadi salah satu ancaman utama yang dihadapi oleh negara dan masyarakat modern. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, media massa, platform media sosial, dan masyarakat luas adalah kunci utama dalam rangka menanggulangi perang kognitif yang semakin kompleks. Di tengah berkembangnya hiperrealitas, dimana individu sulit membedakan antara dunia nyata dan dunia simulasi di ruang digital, kebutuhan akan sinergi ini menjadi semakin mendesak.

Hiperrealitas sendiri didefinisikan sebagai kondisi di mana realitas dan simulasi saling bercampur, sehingga individu rentan terhadap penyebaran disinformasi, fitnah, dan kebencian secara masif. Hasan Nasbi menjelaskan bahwa kecenderungan ini dapat memperparah konflik sosial dan mengancam kestabilan negara apabila tidak segera ditangani dengan langkah strategis dan kolaboratif. Ia menambahkan bahwa menghadapi perang kognitif tidak cukup dilakukan oleh satu institusi saja, melainkan harus melalui kesadaran kolektif yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

Menurut laporan Global Risk Report 2025 dari World Economic Forum, ancaman disinformasi dan kebencian diperkirakan akan menjadi salah satu masalah paling kompleks dalam sepuluh tahun ke depan. Jika tidak ada upaya mitigasi yang tepat, penyebaran informasi palsu ini berpotensi menimbulkan kerusakan sosial, ekonomi, dan keamanan nasional. Oleh karena itu, Hasan Nasbi menegaskan pentingnya peran aktif pemerintah dalam mengatur regulasi, media massa dalam menyampaikan informasi yang berimbang, serta platform media sosial dalam mengendalikan konten yang berpotensi menimbulkan dampak negatif.

Lebih jauh lagi, Hasan Nasbi mendorong masyarakat untuk turut berperan aktif dalam menolak disinformasi dan menyebarkan informasi yang akurat. Kementerian Komunikasi dan Informatika juga terus mengembangkan kampanye literasi digital guna meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya berita palsu dan narasi penuh kebencian. Sinergi ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem informasi yang sehat, aman, dan berintegritas di era digital yang serba cepat ini.

Dalam diskusi bertajuk “Bagaimana Menghadapi Medan Perang Baru, Cognitive Warfare: Media, Narasi, dan Membangun Persepsi!” yang berlangsung di Antara Heritage Center, Jakarta, Hasan Nasbi menekankan bahwa keberhasilan menghadapi perang kognitif sangat bergantung pada kesadaran kolektif dan kolaborasi lintas sektor. Ia mengajak seluruh pihak untuk bersatu padu dalam membangun pertahanan mental dan digital yang mampu melawan ancaman disinformasi serta memelihara stabilitas bangsa dalam dunia yang semakin hiperrealitas ini.