
BRIN Serukan Sinergi ASEAN dalam Pengembangan Ekosistem Antariksa Regional
Dalam upaya memperkuat ekosistem antariksa di Asia Tenggara, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengajak seluruh negara anggota ASEAN untuk bersinergi dalam mengembangkan teknologi antariksa. Langkah ini dianggap penting untuk memperkuat posisi regional dalam inovasi dan ekonomi berbasis ruang angkasa.
Pada acara ASEAN Sub Committee on Space Technology and Applications (SCOSA) yang berlangsung di Jakarta, Selasa, Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN, Anugerah Widiyanto, menekankan pentingnya kolaborasi dan pembangunan ekosistem antariksa yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan ASEAN. Kolaborasi ini diharapkan mampu mempercepat inovasi teknologi serta memperluas akses terhadap manfaat luar angkasa di tingkat regional.
Menurut Anugerah, setiap peluncuran satelit bukan hanya sekadar pencapaian teknis, melainkan juga langkah strategis untuk membangun ekonomi antariksa yang kompetitif di Asia Tenggara. Peningkatan jumlah peluncuran satelit menunjukkan pertumbuhan kapabilitas dan kesiapan regional untuk bersaing di kancah internasional.
Selain itu, BRIN juga mendorong keterlibatan aktif dari perusahaan swasta dalam pengembangan ekosistem antariksa di ASEAN. Partisipasi perusahaan swasta sangat penting sebagai pendorong akselerasi inovasi dan percepatan pembangunan teknologi ruang angkasa yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi negara-negara anggota ASEAN.
Dengan kolaborasi yang efektif antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta, ASEAN diharapkan mampu menciptakan ekosistem antariksa yang kuat, inovatif, dan berkelanjutan. Hal ini akan membuka peluang baru dalam pengembangan ekonomi berbasis teknologi ruang angkasa serta meningkatkan posisi ASEAN sebagai pusat inovasi di bidang antariksa di tingkat Asia dan dunia.