nasdem-dki-soroti-selisih-data-penerima-bansos-dan-kasus-stunting

Sorotan Fraksi NasDem DKI Jakarta: Selisih Data Penerima Bansos dan Kasus Stunting

Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta mengungkapkan keprihatinannya terhadap pelaksanaan program bantuan sosial dan penanggulangan stunting di wilayah ibu kota. Dalam rapat paripurna DPRD DKI Jakarta yang membahas Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024, Fraksi NasDem menyoroti adanya selisih signifikan antara jumlah target penerima manfaat dan realisasinya. Hal ini menunjukkan tantangan dalam memastikan distribusi bantuan sosial berjalan efektif dan merata di masyarakat.

Menurut Raden Gusti Arief, Bendahara Fraksi NasDem, dari total target 172.447 keluarga penerima manfaat program bantuan sosial kesejahteraan keluarga, hanya 160.853 keluarga yang benar-benar menerima manfaat. Sehingga, terdapat sekitar 11.594 keluarga yang tidak memenuhi kriteria yang diatur dalam Peraturan Gubernur No. 44 Tahun 2022, yang berpotensi menimbulkan ketidakmerataan dalam distribusi bantuan sosial. Kondisi ini menimbulkan keprihatinan karena menunjukkan adanya kesenjangan dalam penyaluran program yang seharusnya mampu membantu masyarakat yang membutuhkan.

Selain masalah distribusi bansos, Fraksi NasDem juga mengangkat kasus stunting yang merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama di DKI Jakarta. Stunting tidak hanya berdampak terhadap pertumbuhan fisik anak-anak, tetapi juga berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia masa depan. Data yang ada menunjukkan bahwa upaya penanganan dan pencegahan stunting di Jakarta masih menghadapi berbagai kendala, mulai dari kurangnya data yang akurat hingga keterbatasan sumber daya di lapangan.

Keprihatinan Fraksi NasDem ini menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap implementasi program bantuan sosial dan program penanggulangan stunting agar dapat berjalan lebih optimal dan tepat sasaran. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diharapkan meningkatkan inovasi dan efektivitas dalam pengelolaan data, serta memastikan bahwa dana yang dialokasikan benar-benar tepat sasaran untuk masyarakat yang membutuhkan.

Dengan langkah-langkah strategis yang tepat, diharapkan permasalahan distribusi bansos dapat diminimalisir, dan upaya pencegahan serta penanggulangan stunting di Jakarta dapat mencapai hasil yang lebih signifikan. Kehadiran data yang akurat, transparansi dalam distribusi, dan kolaborasi antar pemangku kepentingan menjadi kunci utama dalam memperkuat program sosial dan kesehatan yang mampu meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta.