serapan-gabah-dan-beras-gorontalo-oleh-bulog-mulai-mencapai-target

Serapan Gabah dan Beras oleh Bulog di Gorontalo Capai 91 Persen dari Target Tahun 2025

Serapan gabah dan beras produksi petani di Gorontalo oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) mulai menunjukkan perkembangan yang positif, mencapai 914.657 ton atau sekitar 91 persen dari target nasional sebesar 1.004.079 ton. Peningkatan ini menandakan bahwa upaya pemerintah dan pemangku kepentingan setempat dalam mendukung ketahanan pangan dan mendukung petani lokal berjalan sesuai rencana.

Menurut Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, Muljady Mario, capaian ini merupakan hasil dari kerja keras seluruh pihak, termasuk Bulog yang melakukan penyerapan gabah secara langsung dari kelompok tani. Skema penyerapan dilakukan dengan metode jemput gabah di lapangan, memastikan proses berjalan lancar dan efisien.

Muljady menambahkan bahwa Bulog mensyaratkan setiap kilogram gabah mengikuti Harga Pokok Pembelian (HPP) yang telah ditetapkan pemerintah, yakni Rp6.500 per kilogram. Hal ini menjadi insentif bagi petani agar tetap semangat memproduksi gabah berkualitas tinggi sekaligus menjaga stabilitas harga di tingkat petani.

Proses penyerapan ini terus berlangsung dan dipantau secara ketat agar target tahun 2025 dapat tercapai. Namun, ia menyebutkan masih ada beberapa kendala di lapangan, terutama terbatasnya fasilitas pengering (dryer) pada mitra penggilingan padi, yang menyebabkan antrean panjang dan peluang penurunan kualitas gabah.

Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, telah berinisiatif meminta dukungan Menteri Pertanian agar alat pengering dapat segera direalisasikan sesuai hasil pemetaan kebutuhan. Dengan langkah ini, diharapkan kualitas gabah meningkat, harga stabil, dan terciptanya swasembada pangan nasional di masa depan.

Upaya kolaboratif ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dan pusat untuk mendorong pembangunan pertanian yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani Gorontalo. Dengan capaian penyerapan yang terus meningkat, masyarakat petani di Gorontalo semakin yakin akan masa depan pertanian yang lebih cerah dan berkelanjutan.