pakar-hi-ri-punya-peran-penting-dalam-mendorong-perdamaian-dunia

Peran Strategis Indonesia dalam Mendorong Perdamaian Dunia di Tengah Konflik Internasional

Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah, menegaskan bahwa Indonesia memegang peran yang sangat penting dalam upaya mendorong perdamaian dunia, terutama di tengah konflik bersenjata yang sedang berlangsung antara Iran dan Israel. Dalam situasi global yang semakin kompleks dan penuh ketegangan, kehadiran Indonesia sebagai negara dengan gagasan yang bersifat simpatik dan berlandaskan hukum internasional serta moralitas dunia menjadi aset berharga untuk menciptakan dialog damai dan menekan eskalasi konflik.

Rezasyah menyampaikan bahwa citra Indonesia yang netral dan cenderung memihak pada prinsip-prinsip kemanusiaan memudahkan negara ini mendapatkan dukungan dari mayoritas negara di dunia. Dukungan ini menjadi landasan kuat bagi Indonesia untuk aktif dalam memajukan resolusi-resolusi perdamaian di forum internasional, khususnya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dalam konteks diplomasi internasional, pertemuan strategis antara Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Moskow dalam waktu dekat menjadi sangat penting. Melalui kerja sama yang intensif ini, kedua negara diharapkan dapat berkontribusi secara sinergis dalam mendorong resolusi perdamaian di tingkat global. Indonesia berperan dalam mengusulkan resolusi damai di Majelis Umum PBB, sementara Rusia dapat mendorong resolusi tersebut di Dewan Keamanan PBB, sehingga memperkuat langkah diplomatik menuju penyelesaian konflik.

Rezasyah juga menyoroti potensi terjadinya perang dunia yang dapat dipicu oleh ketidakmampuan PBB menengahi konflik antara Iran dan Israel. Ketegangan yang meningkat di kawasan Timur Tengah, khususnya terkait serangan dan balasan antar kedua negara, berpotensi meluas dan melibatkan negara-negara strategis yang memiliki aliansi dan perjanjian kerjasama internasional. Hal ini berisiko menimbulkan dampak serius terhadap stabilitas global, termasuk terganggunya pasokan energi dan bahan makanan dunia, yang selanjutnya menyebabkan kenaikan harga secara luar biasa.

Lebih jauh lagi, Rezasyah mengingatkan tentang risiko kesalahan teknis yang dapat memicu konflik berantai, seperti insiden salah tembak yang tidak disengaja atau kegagalan komunikasi antar pihak militer. Kesalahan semacam ini, dikarenakan adanya perjanjian rahasia dan dukungan tersembunyi antar negara, berpotensi menimbulkan konflik skala besar yang sulit dikendalikan.

Dalam konteks masyarakat internasional saat ini, Rezasyah menilai bahwa negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Israel cenderung tidak mendapat tempat di mata dunia karena dianggap sebagai sumber ketidakstabilan dan ancaman global. Sebagai alternatif, Indonesia dan Rusia melalui kerja sama diplomatik dan upaya mereka berperan sebagai pembawa obor perdamaian dan stabilitas, mampu mempengaruhi dunia menuju resolusi konflik yang adil dan perdamaian yang langgeng.

Secara keseluruhan, peran Indonesia sebagai mediator dan pelopor perdamaian di kancah internasional sangat penting. Dengan pendekatan diplomasi yang berlandaskan prinsip hukum internasional dan moralitas global, Indonesia memiliki potensi besar untuk meningkatkan posisi tawar dan memperkuat posisi perdamaian dunia di tengah dinamika geopolitik yang semakin kompleks. Upaya ini tidak hanya akan membawa manfaat bagi Indonesia sendiri, tetapi juga untuk stabilitas dan perdamaian dunia secara keseluruhan.