nusa-finance-bersama-lisk-tingkatkan-kaum-muda-akses-investasi-digital

NUSA Finance dan LISK Tingkatkan Akses Investasi Digital untuk Kaum Muda di Indonesia

NUSA Finance, startup blockchain asal Indonesia, bekerja sama dengan LISK, salah satu proyek Web3 global, dalam upaya meningkatkan akses kaum muda terhadap investasi digital di Indonesia. Kolaborasi ini bertujuan menyediakan platform keuangan digital yang mudah diakses dan transparan, khususnya untuk generasi muda yang ingin memulai investasi dengan aset kripto.

Dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, Zatalini Zahra, Marketing Lead NUSA Finance, menegaskan bahwa teknologi blockchain harus mampu memberikan manfaat nyata dan berguna bagi masyarakat lokal. Melalui kemitraan ini, mereka berharap dapat mendemocratiskan akses investasi digital dan memudahkan kaum muda Indonesia dalam berinvestasi di dunia aset kripto.

LISK sendiri dikenal sebagai proyek blockchain global yang unggul dalam teknologi interoperabilitas dan pengembangan aplikasi Web3, sementara NUSA Finance fokus pada solusi berbasis DeFi yang inovatif di bidang keuangan digital. Kedua entitas ini akan berkolaborasi untuk menghadirkan layanan keuangan digital yang tidak hanya mudah diakses, tetapi juga transparan dan aman bagi pengguna.

Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa jumlah investor kripto di Indonesia per September 2024 mencapai 21,27 juta orang. Lebih dari 60 persen dari mereka berada dalam rentang usia 18-30 tahun, menunjukkan bahwa generasi muda semakin tertarik dan melek terhadap investasi digital dan aset kripto.

Survei Indonesia Millennial and Gen Z Report (IMGR) 2024 mengungkapkan bahwa 38 persen milenial dan 41 persen generasi Z secara rutin menyusun anggaran keuangan bulanan, sementara sebagian dari mereka mulai mengalokasikan pendapatan untuk investasi dan tabungan. Hal ini menandakan adanya literasi keuangan yang semakin baik di kalangan anak muda Indonesia, yang menjadi peluang besar bagi pengembangan investasi digital di tanah air.

Alexis Low, Ecosystem Lead (SEA) Lisk, menyatakan bahwa kolaborasi ini bertujuan memberdayakan lebih banyak masyarakat Indonesia, khususnya kaum muda, agar aktif terlibat dan mengambil peran dalam ekonomi digital. Ia menambahkan bahwa teknologi blockchain mampu meningkatkan inklusi keuangan, menciptakan sistem yang lebih transparan, serta membuka peluang ekonomi baru yang menguntungkan masyarakat luas.

Selain aset kripto global seperti Bitcoin dan Ethereum, NUSA Finance juga memungkinkan investasi dalam aset stabil seperti Tether yang menggunakan dolar AS maupun aset kripto berbasis rupiah dari Indonesia. Dengan demikian, masyarakat Indonesia dapat berinvestasi di berbagai jenis aset digital yang sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko mereka.

Secara keseluruhan, kolaborasi antara NUSA Finance dan LISK ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekosistem investasi digital di Indonesia dan memperluas peluang keuangan bagi kaum muda, serta mempercepat transformasi ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.