
Menpora Tegaskan Pentingnya Keadilan dalam Penunjukan Tuan Rumah Piala Dunia 2026 di Qatar dan Arab Saudi
Dalam upaya memperkuat keadilan dan sportivitas di ajang internasional, Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia, Dito Ariotedjo, menegaskan pentingnya menjunjung tinggi nilai keadilan saat Qatar dan Arab Saudi dipilih sebagai tuan rumah putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Penunjukan ini menimbulkan berbagai opini dan harapan dari berbagai pihak, namun Menpora menegaskan bahwa fairness dalam olahraga harus menjadi prioritas utama, bukan hanya harapan.
Menurut Dito Ariotedjo, keadilan dalam olahraga merupakan kewajiban yang harus dipegang teguh oleh semua pihak. Ia menambahkan bahwa keputusan AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia) yang menetapkan Qatar dan Arab Saudi sebagai tempat penyelenggaraan babak kualifikasi ini harus dilihat sebagai bagian dari upaya menjaga integritas kompetisi dan memastikan semua tim mendapatkan kesempatan yang adil untuk bersaing.
Menpora berharap bahwa Arab Saudi dan Qatar sebagai negara tuan rumah akan mampu menjunjung tinggi nilai-nilai olahraga, terutama sebagai negara-negara Islam yang memiliki etika tinggi dalam berkompetisi. Ia menyampaikan keyakinan bahwa etika beragama dan sportivitas harus menjadi fondasi utama dalam menjunjung tinggi marwah sepak bola di level internasional.
Selain itu, Dito Ariotedjo juga menegaskan bahwa terlepas dari hasil pertandingan terakhir tim nasional Indonesia yang mengalami kekalahan telak dari Jepang dengan skor 0-6, pemerintah tetap memberikan dukungan penuh terhadap skuad Garuda. Dukungan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah Indonesia dalam memajukan sepak bola nasional dan mendukung perjuangan pemain di kancah internasional.
Pentingnya menjaga keadilan dalam penyelenggaraan Piala Dunia 2026 dan kualifikasi di zona Asia menjadi fokus utama dalam upaya memperkuat integritas olahraga dunia. Indonesia sendiri terus berkomitmen untuk mendukung langkah-langkah yang memastikan kompetisi yang adil, transparan, dan berintegritas tinggi, demi menjunjung tinggi nilai sportivitas dan kerjasama internasional dalam dunia sepak bola.