
Jelang Kejuaraan Dunia Bola Voli Putri U-21, Timnas Indonesia Coret Delapan Pemain dari Pemusatan Latihan
Dalam mempersiapkan Kejuaraan Dunia Bola Voli Putri U-21 yang akan berlangsung di Surabaya, Jawa Timur, dari tanggal 7 hingga 17 Agustus, Tim nasional bola voli putri U-21 Indonesia melakukan evaluasi mendalam terhadap pemainnya selama pemusatan latihan nasional (pelatnas). Pada hari ini, pelatih kepala Marcos Sugiyama mengumumkan bahwa delapan pemain dicoret dari daftar peserta pelatnas yang berlangsung di Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Keputusan pencoretan pemain ini didasarkan pada hasil evaluasi performa selama masa pelatnas, yang selama ini berlangsung selama beberapa pekan. Sugiyama menyatakan bahwa keputusan ini diambil karena performa para pemain tidak memenuhi standar yang diharapkan selama latihan intensif berlangsung. “Alasan mereka tidak bisa melanjutkan pelatnas sangat sederhana, yaitu karena performa selama latihan,” ujarnya.
Pelatnas tim nasional bola voli putri U-21 berlangsung dengan latihan dua kali sehari, baik di pagi hari maupun sore hari, yang dilakukan secara disiplin dan terukur. Sticky recording sesi latihan dan evaluasi harian menjadi bagian penting dari proses pemilihan pemain untuk menuju ke kejuaraan dunia.
Dalam proses evaluasi ini, seluruh tim pelatih melakukan penilaian terhadap kemampuan teknis, fisik, hingga disiplin moral pemain. Hasil evaluasi tersebut akhirnya menjadi dasar keputusan untuk mencoret delapan pemain dari daftar pemain yang akan tampil di kejuaraan internasional. Kedelapan pemain yang dicoret meliputi Alifa Zahwa Arifin, pemain libero; Larasati Mahdyka dan Adensa Laurel Saputra sebagai setter; Syahkirah Athania Putriiska dan Yasmine Azizah Ramadhani sebagai middle blocker; Viviola Agustina, Lintang Yulia Prasasti, dan Mayhasta Bethari Siswanto sebagai pemain opposite.
Pelatih Marcos Sugiyama menegaskan bahwa proses seleksi ini adalah bagian dari upaya optimalisasi tim nasional U-21 Indonesia agar tampil maksimal di kejuaraan dunia. Ia juga menyampaikan bahwa seluruh proses ini dilakukan secara profesional dan transparan, demi mendapatkan pemain-pemain terbaik yang mampu bersaing di tingkat internasional.
Dengan tersisihnya delapan pemain dari pelatnas, tim nasional bola voli putri U-21 Indonesia kini fokus pada persiapan maksimal untuk menghadapi kejuaraan dunia yang akan digelar di Surabaya. Kejuaraan ini menjadi momen penting untuk menguji kemampuan pemain muda Indonesia di tingkat dunia dan memberikan pengalaman berharga bagi perkembangan permainan bola voli Indonesia di masa depan.